Pemprov Riau Tegaskan Komitmen Pemulihan Ekosistem Tesso Nilo
Plt Gubernur Riau SF Hariyant
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Pemerintah Provinsi Riau menegaskan komitmennya dalam pemulihan ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang merupakan kawasan strategis nasional. Langkah ini tidak hanya berorientasi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memastikan masyarakat terdampak memperoleh perhatian dan perlindungan yang adil dari negara.Plt Gubernur Riau SF Hariyanto mengatakan bahwa upaya pemulihan yang dilakukan saat ini bukan sekadar kegiatan seremonial.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah dalam menata kembali kawasan konservasi sekaligus memberikan kepastian bagi masyarakat yang selama ini beraktivitas di dalam kawasan TNTN.''Ini bukan sekadar kegiatan seremoni, melainkan wujud dan komitmen bersama untuk memulihkan kawasan strategis nasional sekaligus memastikan masyarakat terdampak mendapat perhatian dan perlindungan yang adil dari negara,'' terang SF Hariyanto di Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Sabtu (20/12/2025).
Dijelaskan, Tim Percepatan Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo (TP2E TNTN) telah bekerja melakukan pendataan kartu keluarga, verifikasi, dan validasi terhadap masyarakat. Tak hanya itu saja, kelompok tani juga dilakukan pendataan secara terbuka dan berkeadilan.''Saya berterima kasih kepada tim percepatan pemulihan ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo yang telah melakukan pendataan dan verifikasi serta validasi terhadap masyarakat serta kelompok tani yang beraktivitas di dalam kawasan secara transparan dan berkeadilan,'' sebutnya. Diungkapkan, proses pendataan menjadi fondasi penting dalam merumuskan kebijakan relokasi yang berkeadilan dan berbasis fakta di lapangan. Data yang akurat dinilai menjadi kunci agar setiap kebijakan tepat sasaran.
Berdasarkan update per 18 Desember 2025, pendataan telah menjangkau sebanyak 3.691 kepala keluarga dengan total luasan mencapai 10.106 hektare. Capaian ini dinilai sebagai progres signifikan dalam penataan kawasan TNTN.''Melalui data per 18 Desember 2025, pendataan telah menjangkau 3.691 kepala keluarga dengan luasan 10.106 hektare,” ungkapnya.Ia menilai, keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pendataan menunjukkan meningkatnya kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kawasan konservasi. Hal ini sekaligus menjadi sinyal positif bagi keberhasilan program pemulihan TNTN ke depan.''Terima kasih, ini buktinya bahwa masyarakat sudah sadar dan capaian tersebut merupakan fondasi penting bagi kebijakan relokasi yang adil berbasis data,'' tuturnya. ***

Tulis Komentar